Selasa, 11 Januari 2011

Akibat Sabar dan Yakin

Alloh Subhanahu wa Ta'ala berkata :

وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُوْنَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يُوْقِنُوْنَ

"Dan kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka bersabar dan adalah mereka meyakini ayat-ayat kami." (QS.As Sajdah : 24)

Ibnul Qoyyim rohimahullohu berkata :

"Dengan kesabaran dan keyakinan maka diperoleh kepemimpinan dalam agama.”

Ada yang mengatakan : "Bersabar dari dunia".

Ada pula yang berkata : "Bersabar di atas segala cobaan".

Ada lagi yang mengatakan : "Bersabar dari segala laranganNya".

Yang benar, yang dimaksud dengan kesabaran adalah bersabar dari semuanya, bersabar dalam menjalankan kewajiban dari Alloh Ta'ala, bersabar dari perbuatan harom, dan bersabar menghadapi ketentuan taqdirNya. Alloh Subhanahu wa Ta'ala menggabungkan antara sabar dan yakin, sebab keduanya merupakan kebahagiaan seorang hamba, dan hilangnya dua hal itu akan meyebabkan hilangnya kebahagiaan.

Karena sesungguhnya hati selalu diketuk dengan berbagai syahwat yang menyelisihi perintah Alloh Ta'ala dan dengan berbagai syubhat yang menyelisihi berita-beritaNya, maka dengan kesabaran, syahwat tertolak  dan dengan keyakinan, syubhat tersingkirkan.

Karena syahwat dan syubhat merupakan lawan agama dari berbagai sisi.

Sehingga tidak ada yang terselamatkan dari siksa Alloh Ta'ala kecuali orang yang mampu menolak syahwatnya dengan kesabaran dan menolak syubhat dengan keyakinan.

Oleh karena itu, Alloh Subhanahu wa Ta'ala mengabarkan tentang terhapusnya amalan para pengikut syahwat dan pengikut syubhat, dalam perkataanNya :

كَالَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ كَانُوا أَشَدَّ مِنْكُمْ قُوَّةً وَأَكْثَرَ أَمْوَالاً وَأَوْلاَدًا فَاسْتَمْتَعُوا بِخَلاَقِهِمْ فَاسْتَمْتَعْتُمْ بِخَلاَقِكُمْ كَمَا اسْتَمْتَعَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ بِخَلاَقِهِمْ وَخُضْتُمْ كَالَّذِي خَاضُوا أُولَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُوْنَ

"(Keadaan kalian wahai orang-orang munafik dan musyrikin adalah) seperti keadaan orang-orang yang sebelum kalian, mereka lebih kuat daripada kalian dan lebih banyak harta benda dan anak-anaknya daripada kalian, maka mereka telah menikmati bagian mereka, dan kalian telah menikmati bagian kalian sebagaimana orang-orang yang sebelum kalian menikmati bagiannya, dan kalian membicarakan (hal yang batil) sebagaimana mereka membicarakannya, mereka itu, amalannya menjadi sia-sia di dunia dan di akhirat  dan mereka itulah orang-orang yang merugi." (QS.At Taubah : 69)

Yang dimaksud menikmati bagian mereka adalah menikmati bagiannya dari syahwat  kemudian  Alloh Ta'ala menyatakan :

"Dan kalian membicarakan hal yang batil seperti apa yang mereka bicarakan, ini adalah pembicaraan dengan cara yang batil dalam agama Alloh Ta'ala, pembicaraan ahli syubhat", kemudian Alloh Ta'ala  menyatakan :

"Mereka itulah yang dihapuskan amalan mereka di dunia dan di akhirat, mereka itulah orang-orang yang merugi, maka Alloh Subhanahu wa Ta'ala menyandarkan terhapusnya amalan dan mendapatkan kerugian dengan mengikuti syahwat dan syubhat." (lihat Ar Risalah Ibnul Qoyyim, hal. 16-17).

wallohu a'lam bish showab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar